Selasa, 08 September 2009

Atasi Jerawat



PUBERTAS
biasanya tak akan lepas dari jerawat. Bahkan, sekitar enam dari sepuluh orang yang berusia antara 12 hingga 24 tahun menderita jerawat. Masalah kulit satu ini tidak membahayakan kesehatan tetapi bisa mengurangi rasa percaya diri, khususnya di usia muda dimana orang cenderung sensitif dengan penampilannya. Bagaimana cara mengatasinya? Tentunya Anda bisa menggunakan berbagai variasi obat luar seperti salep atau pil yang tersedia di apotik. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mencoba beberapa pengobatan alami yang dinyatakan efektif berdasarkan pengalaman.

Berikut beberapa pengobatan alami yang bisa Anda coba:

Vitamin

Niacin dan vitamin A merupakan dua vitamin yang digunakan secara luas dan terbukti efektif mengatasi jerawat. Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda dianjurkan mengonsumsi 100 mg niacin, 3 kali sehari, dan 50.000 internasional unit (IU) vitamin A, 3 kali sehari. Selain itu, bisa juga ditambah dengan 400 mg vitamin E, sekali sehari. Teruskan terapi penggunaan vitamin ini selama satu bulan.

Seng

Seng terbukti menunjukkan hasil yang dramatis pada beberapa kasus. Konsumsilah 50 mg seng, 3 kali sehari. Anda bisa menggunakan seng yang dalam bentuk tablet atau kapsul. Anda dianjurkan untuk menggunakan dosis 50 mg sehari selama sebulan hingga melihat adanya perbaikan. Selanjutnya kurangi dosis menjadi 25 mg.

Kulit jeruk

Berdasarkan pengalaman pasien, kulit jeruk terbukti efektif dalam mengatasi jerawat. Caranya, haluskan kulit jeruk dan oleskan ke area yang berjerawat.

Lemon

Penggunaan lemon merupakan salah satu cara paling mudah. Oleskan air dari lemon secara teratur ke area yang berjerawat. Cara ini terbukti efektif.

Bawang putih

Bawang putih dinyatakan efektif meredakan jerawat. Makanan satu ini bahkan terbukti bisa menyembuhkan jerawat yang parah sekali pun. Haluskan bawang putih kemudian oleskan ke area yang berjerawat beberapa kali dalam sehari. Penggunaan bawang putih dari luar membantu meredakan dan menghilangkan bekas jerawat. Untuk penyembuhan selanjutnya, konsumsilah 3 siung bawang putih mentah sekali sehari selama sebulan. Cara ini membantu memurnikan darah dan memastikan pembersihan jerawat sepenuhnya.

Jus ketumbar dan mint

Haluskan satu sendok teh ketumbar dengan sejumput tepung kunyit. Selanjutnya oleskan ke seluruh wajah setelah dibersihkan, sebelum tidur. Selain itu, daun mint juga bisa dihaluskan dan digunakan dengan cara yang sama. Kedua cara ini dinyatakan efektif mengatasi jerawat.

Ketimun

Tempelkan ketimun yang telah diparut ke wajah, mata, dan leher dan biarkan selama 15-20 menit. Cara ini terbukti efektif mencegah dan mengatasi jerawat, khususnya jika dilakukan secara teratur. (OL-08)

SEMOGA BERMANFAAT

sejarah BKC

SELAYANG PANDANG BKC

(Merupakan Riwayat Ringkas Latar Belakang Berdirinya BKC)

BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

Maksud dan Tujuan

BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-mengahormati serta saling menciantai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri, yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC

Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Peruruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun

Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) r. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan

Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan :